SAE Lanuka Dibanjiri Ribuan Pengunjung, Kalapas Nunukan : Bukti Nyata Warga Binaan Masih Pantas Diberi Kesempatan

NUNUKAN  Suasana penuh keceriaan dan antusiasme pengunjung terlihat jelas di kawasan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lanuka, yang dikelola oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan. Pada hari kedua perayaan Iduladha 1446 H atau 2025 M, kawasan ini dibanjiri pengunjung. Berdasarkan data resmi, tercatat 1.870 orang mengunjungi lokasi ini dalam sehari.

SAE Lanuka bukan sekadar tempat wisata biasa. Ia adalah perpaduan unik antara tempat pembinaan warga binaan dan sarana edukasi untuk masyarakat umum. Dikelilingi oleh hamparan hijau yang asri, pengunjung bisa menikmati udara segar serta beragam fasilitas berbasis pertanian, perkebunan, dan perikanan. .

Lebih dari sekadar destinasi wisata, SAE Lanuka merupakan bagian dari strategi pembinaan warga binaan melalui pendekatan produktif, edukatif, dan partisipatif. Seluruh sarana yang tersedia, mulai dari kebun sayur, kolam ikan, hingga galeri edukasi hukum, merupakan hasil kerja dan kreasi warga binaan di bawah bimbingan petugas Lapas.

Di saat yang sama, SAE Lanuka memberikan ruang belajar yang menarik dan bermakna, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Kepala Lapas Nunukan, Puang Dirham, mengungkapkan rasa syukurnya atas respon positif masyarakat terhadap SAE Lanuka.

“Kami sangat bangga dan bersyukur SAE Lanuka bisa menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi waktu libur bersama keluarga, khususnya di momen Iduladha. Ini adalah wujud nyata dari akselerasi program Imipas yang kami dorong untuk menghadirkan manfaat langsung, tidak hanya bagi warga binaan, tapi juga bagi masyarakat luas,” ujar puang pada Minggu 8 Juni 2025.

Menurut Puang, SAE Lanuka bukan hanya tentang pembinaan, tetapi juga rekonsiliasi sosial. Keberadaan tempat ini membuka ruang dialog dan interaksi positif bersama masyarakat, sehingga tercipta pemahaman yang lebih baik tentang proses pemasyarakatan.

“Melalui SAE Lanuka, kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan bukan hanya menjalani hukuman, tapi juga sedang dipersiapkan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat dengan kemampuan dan keterampilan baru,” tambahnya.

Dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat, Lapas Nunukan berkomitmen untuk terus mengembangkan SAE Lanuka, baik dari sisi fasilitas, program edukasi, maupun keterlibatan masyarakat. Harapannya, kawasan ini dapat menjadi ikon wisata edukatif dan sosial yang membanggakan bagi Kabupaten Nunukan dan Kalimantan Utara secara umum.

Sebagai bagian dari program pembinaan modern yang mengedepankan produktivitas dan kemanusiaan, SAE Lanuka menjadi bukti bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga tentang harapan, perubahan, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Pos terkait